Nadyna Andharu Wisaksana's profile

Article Writing on Kumparan

Mengatasi Perbedaan Bahasa dan Accent dengan Speech Codes Theory
Posted on Kumparan on July 6, 2021.
Link: https://kumparan.com/nadyna-andharuwisaksana/mengatasi-perbedaanbahasa-dan-accent-dengan-speechcodes-theory-1w4kAUNa5Uv/full
Media adalah suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Media sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai hal seperti mendapatkan informasi, mencari hiburan, penghubung dengan orang yang jauh, untuk lebih mengetahui dunia luar, untuk berkomunikasi, untuk menambah teman, untuk pembelajaran, dan lain sebagainya.

Sebelum perkembangan teknologi menjadi sangat maju seperti sekarang, masyarakat cukup sulit untuk berkomunikasi, terutama dengan orang yang bertempat tinggal cukup jauh. Dahulu, pertukaran pesan dilakukan secara langsung, orang-orang akan bertemu dan kemudian saling berbicara.

Hal ini memang dapat mempererat tali silaturahmi dengan sesama sehingga proses pertukaran pesan yang terjadi dapat lebih efektif. Namun, menyebarkan informasi dengan cara ini tentu membuat proses persebaran informasi menjadi sangat lama, butuh waktu yang tidak sebentar untuk informasi tersebut sampai ke daerah lain bahkan ke pulau lain, selain itu juga kita harus mencari waktu yang pas agar semua pihak yang terlibat dapat hadir.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, media pun memiliki perkembangannya sendiri. Hasil dari perkembangan media ini disebut new media atau media baru merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya melalui beberapa jejaring sosial namun tetap sesuai kaidah dan norma kesopanan.

Bentuk media baru yang berupa digital membuat media baru menjadi tidak memiliki batasan untuk para penggunanya saling berinteraksi. Tanpa adanya batasan ini memungkinkan masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain di seluruh penjuru dunia.

Kita dapat memanfaatkan media baru untuk mempererat tali silaturahmi dan terkoneksi dengan orang yang tinggal sangat jauh dengan kita. Selain itu, proses komunikasi dengan menggunakan media baru pun terasa lebih efektif dan efisien. Media baru memungkinkan semua orang untuk dapat berkomunikasi dan terhubung dengan satu sama lain, bahkan jika mereka berada di negara atau benua yang berbeda sebab media baru adalah media yang tidak memiliki batasan untuk penggunanya saling berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia. Interaksi antar daerah, negara, maupun benua ini juga mengakibatkan adanya interaksi antar budaya. Interaksi sosial yang melibatkan budaya seperti ini adalah sebuah bentuk implementasi dari teori speech codes.

Speech codes dapat dikatakan sebagai serangkaian pemahaman khusus dalam sebuah budaya tentang apa yang dinilai sebagai komunikasi, pemahaman bentuk komunikasi dalam budaya, bagaimana semua bentuk terbentuk bisa dipahami dalam budaya, dan bagaimana mereka ditunjukkan (Littlejohn 2011:462). Teori speech codes ini meneliti tentang kemampuan orang asing dalam menyesuaikan suasana melalui gaya bahasa ketika bersama atau di lingkungan orang asing (Griffin, 2006:424).

Contoh nyata dari implementasi teori tersebut adalah saat kita melakukan penyesuaian saat berbicara dengan orang asing. Berkomunikasi melalui media baru tidak hanya terbatas pada komunikasi berbasis teks saja, namun juga dapat berkomunikasi melalui free call, voice note, maupun video call. Saat berkomunikasi via suara dengan orang asing, tentu kita butuh kemampuan yang lebih untuk mendengar dan memahami apa yang mereka katakan, sebab Bahasa Inggris bukanlah bahasa induk kita.

Bahasa Inggris yang digunakan oleh orang asing pun beragam accent (logat)nya, seperti halnya orang Australia, logat yang mereka gunakan berbeda dengan logat orang Amerika. Sebagai orang yang dapat dikatakan cukup awam dengan banyaknya logat di dunia, besar kemungkinan kita akan memiliki kendala atau hambatan saat berkomunikasi dengan mereka. Ketidakpahaman kita terkait logat dan bahasa yang mereka gunakan dapat menimbulkan kesalahpahaman dan proses komunikasi yang sedang kita lakukan akan menjadi tidak efektif. Banyaknya bahasa dan logat yang digunakan di dunia membuat kita tidak bisa terus terpaku pada bahasa yang kita gunakan sehari-hari tanpa memahami dan mempelajari bahasa atau logat daerah lainnya.

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan beberapa hal seperti yang terdapat pada teori speech codes yaitu dengan cara menggunakan bahasa non-verbal (gerakan tangan, mimik wajah, dan sebagainya), mengulang kata yang diucapkan saat lawan bicara tidak mengerti, atau berbicara dengan cukup lambat dan tidak terburu-buru. Seluruh pihak yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut juga dapat melakukan adaptasi terhadap satu sama lain, serta meningkatkan intensitas berkomunikasi agar menjadi terbiasa.
Article Writing on Kumparan
Published:

Article Writing on Kumparan

Published:

Creative Fields